Perlu dibedakan antara Lama dengan Rahib, karena banyak yang menyamakan kedua sebutan tersebut. Lama merupakan guru spiritual dan memiliki jabatan di Biara, yang bisa merupakan Lama inkarnasi, atau orang yang menjadi Lama karena usaha sendiri. Sedangkan Rahib (Trappa/Grappa), merupakan orang yang menghuni Biara, baik itu untuk mempelajari agama atau hanya untuk berlindung dari suhu yang sangat dingin.
Seseorang bisa mendapatkan Tumo dengan melalui usaha sendiri (yaitu dengan melatih napas) atau dengan mendapatkan angkur dari seorang Vajra Master. Tentu saja cara yang paling mudah adalah dengan mendapatkan angkur dari seorang Vajra Master. Tumo sendiri awalnya merupakan teknik untuk mempertahankan diri di suhu yang sangat dingin, karena di Tibet (Pegunungan Himalaya) suhunya bisa mencapai beberapa derajat di bawah nol. Banyak cerita yang menyebutkan orang Tibet yang duduk di atas es dan bisa melelehkan es tersebut dan badan orang tersebut berkeringat.
Tumo merupakan teknik mistik yang berasal dari ajaran seorang Pandita India, yaitu Naropa, (biasa dikenal sebagai enam tahapan yoga Naropa) yang bisa dilihat di bawah ini.
Candali (Tumo)
Mayakaya
Svapna
Prabhasvara
Antarbhava
Mahamudra
Naropa sendiri mendapatkan ajaran ini dari Tilopa, guru spiritualnya. Kemudian dari Naropa ajaran ini diturunkan kepada Marpa, yang berasal dari Tibet. Kemudian Marpa membawa ajaran ini ke Tibet dan menerjemahkan semua ajaran tersebut ke dalam bahasa Tibet.
Pada saat awal perkembangan agama Buddha di Tibet banyak sekali sekolah yang didirikan, diantaranya ada yang didirikan oleh Atisha (salah satu murid Dharmakirti). Setelah Atisha meninggal Marpa membuka sekolah Kagyupa, Marpa sendiri bukan merupakan murid dari Atisha, tapi mereka berdua pernah sekolah bersama di Universitas Nalanda, India. Dalam agama Buddha terdapat 3 aliran yaitu Mahayana, Hinayana, dan Tantrayana. Di Tibet yang berkembang adalah aliran Tantrayana.
Salah satu guru spiritual dari Marpa adalah Naropa. Naropa seperti yang telah disebutkan di atas merupakan Pandita India, yang ahli dalam bidang Tantra. Praktek Tantra meliputi mudra, mantra dan mahamudra (berbeda dengan yang kita ketahui selama ini, yang menganggap hanya meliputi seksualitas semata). Pada saat akhir hayatnya Naropa menyepi dan memperdalam Tantra.
Dari Marpa ajaran tersebut, termasuk Tumo di dalamnya, diturunkan kepada Milarepa. Dari sinilah Tumo dikenal sebagai ilmu para Lama Tibet. Tumo sendiri dari pengamatan saya, lebih mirip tenaga dalam. Dengan melatih Tumo secara rutin, jumlah tenaga dalam meningkat dengan cepat. Semakin rajin akan semakin baik kualitas energi yang bisa disalurkan. Memang sebaiknya untuk mencapai hasil yang terbaik anda harus mendapatkan angkur tingkat 3 atau Vajra Master. Tumo berbeda dengan tenaga dalam lain yang menarik energi dari luar untuk ditimbun di tubuh (tantien). Dalam Tumo yang terjadi adalah perubahan energi unsur air (ojas) menjadi energi unsur api (tejas). Di dalam tubuh manusia terdapat 3 jenis energi yaitu:
Prana, berunsur angin, sumbernya dari pernapasan.
Ojas, berunsur air, sumbernya dari minuman dan cairan, meliputi buah-buahan, air yang kita minum, susu, sayuran segar dan sebagainya.
Tejas, berunsur api, sumbernya dari makanan padat, meliputi makanan keras, padat, daging, ikan, telur, acar, dan bawang-bawangan.
Tumo menggunakan energi tejas, yang berunsur api, sehingga sifatnya panas. Dari pengamatan saya, hasil latihan Tumo sangat cepat. Mungkin ini disebabkan dalam latihan Tumo yang diolah adalah energi di dalam tubuh, yaitu merubah ojas menjadi tejas, sehingga hasilnya bisa lebih cepat.
Tingkatan dalam Tumo
Dalam Tumo terdapat 4 tingkatan, yaitu :
Tingkat Pertama (Respa)
Tingkat Kedua (High Respa)
Tingkat Ketiga (Master)
Tingkat Vajra Master
Pada tingkat Respa, praktisi akan mendapatkan angkur (inisiasi), di mana dalam proses angkur tersebut akan dibuka jalur energi dari praktisi, pembukaan tantien, serta energi angkur akan menjadi modal dasar bagi praktisi. Segera setelah mendapatkan angkur praktisi dapat menyalurkan energi Tumo bagi dirinya dan orang lain.
Pada tingkat High Respa, praktisi akan mendapatkan angkur tingkat kedua, di mana dengan angkur tersebut akan dibuka jalur yang lebih lengkap dari tingkat pertama. Setelah mendapatkan angkur tingkat dua, tingkat energi Tumo seorang praktisi akan meningkat 108 kali lipat dari tingkat pertama. Selain itu praktisi akan diberikan hak untuk menggunakan simbol atau pola energi, yang bisa digunakan untuk penyembuhan atau untuk aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tingkat Master, angkur yang diberikan akan meningkatkan tingkat energi praktisi menjadi 1000 kali lipat dari energi praktisi tingkat kedua. Pada tingkat ini praktisi akan diberikan pola energi tambahan (tergantung alirannya) dan juga teknik olah napas. Tingkat ke 3 ini diberikan secara selektif, karena pada tingkat ini energi seorang praktisi sudah cukup tinggi. Semakin tinggi tingkatan maka energi Tumo yang dimiliki akan semakin besar dan semakin halus.
Pada tingkat Vajra Master, praktisi tingkat 3 akan mendapatkan angkur tingkat ke empat. Dengan angkur ini, seorang praktisi mendapatkan wewenang untuk memberikan angkur dari tingkat respa sampai dengan tingkat Vajra Master kepada orang lain. Juga akan mendapatkan nama spiritual, perisai Vajra, senjata Vajra, dan kelengkapan lainnya. Selain itu pada tingkat Vajra Master diberikan pola negatifitas, sehingga tingkat Vajra Master ini diberikan sangat selektif. Jadi walaupun seorang Master Tumo memiliki dana yang cukup untuk mendapatkan angkur tingkat Vajra Master, kalau Master tersebut tidak berjodoh maka dia tidak akan mendapatkannya. Seorang Vajra juga memiliki keunikan dimana energi penyembuhan dari Vajra Master tersebut akan datang bila namanya disebutkan beberapa kali dalam pikiran.
Penyembuhan dengan Tumo
Dalam Tumo penyembuhan dilakukan dengan meniatkan menyalurkan Tumo, kemudian meletakan kedua telapak tangan di ujung tulang punggung (tengkuk) pasien, yang biasa disebut sebagai medulla oblongata. Penyembuhan cukup dilakukan sekitar 15 sampai 20 menit, tergantung dari tingkatan dari praktisi. Semakin tinggi tingkatan seorang praktisi maka akan semakin singkat waktu yang dibutuhkan dalam treatment. Untuk tingkat high respa ke atas, praktisi bisa menggunakan pola energi dalam proses penyembuhan dapat melakukan penyembuhan jarak jauh atau pun penyembuhan dengan pemrograman waktu.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Selain itu praktisi high respa dan yang lebih tinggi dapat menggunakan pola energi untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk materialisasi, perlindungan, pukulan jarak jauh, pengasihan (saya sarankan jangan) serta hal lainnya sesuai dengan kebutuhan. Sebenarnya praktisi tingkat respa juga sudah bisa mengaplikasikan energi Tumo dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini selain untuk penyembuhan, tapi tentunya semuanya dilakukan tanpa pola energi. Tentunya aplikasi Tumo yang utama adalah untuk bertahan hidup di daerah yang bersuhu sangat dingin.